Beasiswa Pendidikan untuk Peningkatan Kualitas SDM Sumba Barat

Kepala Bappeda Kabupaten Sumba Barat, Titus Diaz Liuray, S.Sos, MM menerima empat siswa yang telah lulus seleksi penerima beasiswa pendididikan beserta orang tua masing-masing untuk wawancara, pada Rabu 11/11/20 di Ruang Rapat Bappeda.

Dari 30 siswa yang mengikuti Seleksi Penerima Beasiswa Pendidikan, hanya empat siswa yang dinyatakan lulus pra seleksi dan akan melanjutkan pendidikan di SMAK Kasih Karunia di Kabupaten Kupang yang telah bekerja sama dengan Universitas Kristen Petra Surabaya.

Keempat siswa tersebut yaitu Nathalie Paulina Alexandra Bora dan Jesika Arsanda Deghu Kaka yang merupakan siswa dari SMA Kristen Waikabubak dan diusulkan melalui Pusat Pengembangan Anak (PPA) Makarios, kemudian Efron Kali Kulla (SMAN 1 Tana Righu) dan Bernandus Bulu (SMA Katholik Saint Peter).

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bappeda menjelaskan bahwa sesungguhnya Kabupaten Sumba Barat masih sangat kekurangan tenaga di beberapa bidang, seperti tenaga pengajar/guru, khususnya guru PAUD dan SD, serta kekurangan penyuluh pertanian. Demikian juga bidang kesehatan, masih kurangnya tenaga elektromedis dan tenaga radiologi.

Lebih lanjut, khusus tenaga pendidikan yang masih kurang, saat ini hanya sekitar 1% yang memenuhi kualifikasi tenaga pendidik, sesuai peraturan tentang guru dan dosen, yang mensyaratkan bahwa tenaga pengajar/guru harus sarjana. Sedangkan nyatanya masih banyak yang tidak memenuhi persyaratan tersebut, bahkan perekrutan tenaga guru PAUD dan SD rata-rata masih berijazah SMA.

“Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 9 mengamanatkan bahwa setiap guru wajib memperoleh kualifikasi akademik minimal D4/S1, sehingga aturan tersebut menegaskan bahwa menjadi seorang guru sekarang bukan hanya berpendidikan sarjana saja, namun harus Sarjana Pendidikan (S.Pd). Dahulu sarjana apa saja dan memiliki akta 4 mengajar bisa menjadi guru, akan tetapi saat ini guru yang akan mengajar haruslah sesuai spesifikasi pendidikannya, memiliki kompetensi, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” demikian jelas Kepala Bappeda.

Oleh karena itu, sejak 5 tahun lalu Pemkab Sumba Barat menjalin kerja sama dengan Universitas Kristen Petra Surabaya dan baru terealisasi 3 tahun ini. Kerja sama ini terkait dengan penyediaan tenaga pendidikan khususnya Guru PAUD dan Guru SD yang tertuang dalam MOU Nomor: HK/16/2018 dan Nomor: 2288/UKP/2018.

Pada MOU tersebut, Universitas Kristen Petra akan melakukan seleksi terhadap calon penerima beasiswa (siswa kelas X SMA/SMK sederajat), dan terhadap anak-anak yang lulus, sebagian biaya pendidikan akan ditanggung oleh Pemda dan oleh Universitas Kristen Petra. Beasiswa ini diberikan selama 7 tahun mulai dari SMA hingga sampai ke jenjang perkuliahan.

Perekrutan selama 3 tahun terakhir ini dilakukan sejak dari kelas X SMA, sebab saat dicoba di 2 tahun awal kerja sama, tidak ada satu pun siswa dari SMA/SMK yang lulus tes, padahal saat itu yang mengikuti tes adalah siswa-siswi yang memiliki ranking 1 sampai 4 di sekolahnya.

Maka diubahlah pola perekrutan dari lulusan SMA sederajat, menjadi pola seleksi sejak Kelas X SMA, dan yang lulus seleksi akan dibiayai melanjutkan pendidikan di SMAK Kasih Karunia yang berlokasi di Kabupaten Kupang, dan setelah tamat SMA mengikuti tes masuk Universitas Kristen Petra. Rata-rata lulusan SMAK Kasih Karunia lolos di Petra, dan saat ini ada 2 orang anak Sumba Barat yang mendapatkan beasiswa kuliah di Petra, dan keduanya termasuk juara di fakultasnya. Sedangkan yang di SMAK Kasih Karunia ada 4 orang siswa asli anak Sumba Barat, di mana 2 siswa sudah kelas XII SMA yang nantinya akan tes masuk Petra, dan apabila lolos di Petra akan diberi beasiswa sampai tamat kuliah, sedangkan yang 2 siswa lainnya sekarang di kelas XI SMA.

Sumber: sumbabaratkab.go.id

Beasiswa Pendidikan untuk Peningkatan Kualitas SDM Sumba Barat